Puji Tuhan, pada hari Jumat 8 November 2024, berlangsung ibadah Pray For Jakarta Timur. Para hamba Tuhan, counselor dan orang-orang mulai berdatangan dan memenuhi ruangan. Film Kesaksian kesembuhan KPPI Juli 2024, Ibu Vini Olivia yang sembuh dari sakit lutut dan syaraf terjepit di tulang ekor diputarkan sebelum jam ibadah dimulai.
Acara dimulai sekitar pukul 18.38 WIB dengan doa pembukaan yang dipimpin oleh Ibu Diaken Ellen Nikijuluw dari Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Penabur Otista, yang meminta pertolongan Tuhan untuk hadir dan bekerja dalam ibadah malam hari ini.
Kemudian Ev. Andreas Mahanaim (Jemaat Kristen Indonesia Kemah Doa Sion, Cakung mengajak seluruh jemaat yang hadir untuk berdiri dan menyembah Tuhan dan menyanyikan lagu “Hormat Bagi Allah Bapa” dan “Kau Rajaku (Dimuliakan Ditinggikan Yesus Tuhan)”. Semua yang hadir mengangkat tangan, memuliakan dan mengagungkan kebesaran Tuhan dengan sungguh-sungguh.

Acara dilanjutkan oleh Pdt. Franky Zefanya Lepar dari Gereja Bethel Indonesia (GBI) Angkasa pura, Pinang Ranti, menyampaikan kata sambutan. Adalah suatu kehormatan bahkan kelangkaan kalau kita semua bisa berkumpul bersama dari berbagai denominasi gereja, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Pak Pdt. Franky juga mengajak supaya kita tidak memandang dari gereja mana, tetapi kita punya Tuhan Yesus yang tetap sama dan hadir dalam acara ini sehingga akan ada lawatan dan mukjizat Tuhan terutama bagi yang sakit sehingga disembuhkan Tuhan.
Kemudian Sdri. Ester Niken Yuliantari dari Gereja Bethel Indonesia (GBI) Angkasa Pura, Pinang Ranti, mengajak jemaat untuk menyembah Tuhan dan membangkitkan iman akan mengalami kesembuhan dari Tuhan. Seluruh jemaat bersukacita dan semangat mengangkat pujian kepada Tuhan dengan lagu “Segala Puji Syukur”. Jemaat juga diajak mengingat bahwa Tuhan Yesus selalu baik dalam kehidupan kita dan menyanyikan pujian “Tuhan Yesus Baik”. Ev. Andreas melanjutkan memimpin jemaat terus memuji kebaikan Tuhan dengan lagu “ Engkau Baik Teramat Baik”. Jemaat terus dengan bersemangat menyanyikan kebaikan Tuhan dan bersukacita.
Tiba waktunya memberikan persembahan, doa dipimpin oleh St. Hotman L. Siringoringo (Huria Kristen Batak Protestan Sola Gratia Kayumas). Sambil persembahan dijalankan, lagu pujian “Berkat Tuhan Mari Hitunglah” dinyanyikan dengan bersukacita.
Memasuki waktu untuk menaikkan doa syafaat bagi kota dan bangsa, Sdri Ester memimpin jemaat menyanyikan pujian “Doa Kami “. Kemudian Pdt. Pardamean Pasaribu (Gereja Kristen Roti Hidup Indonesia Light City Cawang) diundang untuk memimpin doa dan juga seluruh Pendeta dan hamba Tuhan diundang maju ke atas panggung. Mendoakan banyak pergumulan di tengah bangsa dan kota ini, juga mendoakan pemilihan gubernur pada tanggal 27 November 2024 nanti supaya terpilih gubernur yang takut akan Tuhan, peduli akan rakyat dan bersih dalam kepemimpinannya sehingga Jakarta akan menjadi lebih baik. Mendoakan juga pemerintah pusat, Presiden dan Wakil Presiden beserta seluruh jajaran menteri supaya diberkati bersama dengan program-programnya sehingga Indonesia akan menjadi maju dan tidak ada kejahatan. Roh takut akan Tuhan ada atas setiap pejabat negara ini dan juga mendoakan supaya ada misionaris-misionaris yang akan dikirim ke luar negeri dari Indonesia. Doa ditutup dengan kembali mengangkat pujian “Doa Kami”
Kemudian ditayangkan pemutaran Film Pray For Cities dan khotbah Pdt. Jacob Sumbayak yang bertema “Aku orang berdosa namun Tuhan sabar dan mau mengampuni aku”. Tuhan mendengar doa kita kepada Bapa di sorga yang kita kenal dalam nama Tuhan Yesus. Doa kita tidak akan pernah sia-sia, bahkan Tuhan sudah mendengar sejak pertama kita berseru kepada-Nya. Film dilanjutkan dengan penayangan kesaksian kesembuhan Ibu Edith Veranita Nambait yang sembuh dari kanker payudara stadium 4 pada Pray For Kupang pada tanggal 4 Oktober 2024.
Ev. Lenny Retta Efelina dari Pray For Cities melanjutkan acara ibadah dengan mengajak jemaat beriman bahwa Tuhan Yesus hadir di tempat ini dan menyembah-Nya dengan pujian “Kau Berfirman dan Sembuhkanku”. Jemaat terus diajak beriman karena Tuhan tahu segala yang terjadi dalam hidup kita dan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Acara dilanjutkan dengan pemberitaan Firman Tuhan oleh Pdt. Hezel J. Sumbayak (PFC) menyampaikan bahwa kalau kita bisa hadir di ibadah ini ataupun menyaksikannya dari media manapun, pasti ada rencana Tuhan untuk kebaikan kita. Firman Tuhan disampaikan dari Lukas 19:1-10 tentang Zakheus, seorang pemungut cukai yang terkenal berdosa saat itu, seorang koruptor dan pengkhianat bangsa. Dia seorang yang sangat kaya, namun dia mencari Yesus, karena dia mencari kebenaran. Pastilah karena dia merasa ada yang kurang dalam hidupnya, tidak merasakan kedamaian, tahu kalau dia salah. Ada banyak masalah atau kesusahan yang dihadapi setiap kita, tidak hanya sakit penyakit, ada masalah keluarga, kesusahan, kepedihan, kekosongan atau lainnya, jawabannya tidak ada di dalam dunia melainkan hanya ada di dalam Yesus. Mari kita mengimani bahwa jawaban hidup kita hanya ada di dalam Yesus, bukan dari kekayaan atau liburan atau lainnya. Zakheus, tidak peduli orang berpikir atau mengatakan hal yang buruk, dia tetap berani mencari Yesus. Jadi apapun kata orang, kita harus berani mencari Tuhan, walau berbeda dari lingkungan kita. Revival bisa terjadi kalau kita berubah, menjadi berbeda dengan orang sekeliling kita, dengan berani mencari Tuhan.
Setelah Zakheus berani mencari Yesus, maka Tuhan mengampuni dia, karena Tuhan tahu hatinya. Segala kesusahan kita dapat diselesaikan oleh Tuhan Yesus. Kalau kita mencari ke dalam dunia, maka kesusahan dan penyesalan kita akan terus terjadi. Tuhan Yesus lah yang dapat mengubahkan kita. Damai yang kita dapatkan dari Yesus bukan damai yang berasal dari dunia ini.
Zakheus bertobat, inilah kunci yang perlu kita lakukan dalam hidup kita. Kita harus bertobat dan berubah, percaya kepada Yesus. Apapun dosa kita, sekalipun sepertinya kecil, bukan koruptor besar, upahnya tetap adalah maut (Roma 6:23). Tuhan tidak akan menghitung kebaikan kita lebih banyak dari dosa kita. Ketika kita berdosa, maka kebaikan kita tidak akan diperhitungkan, semua akan diadili, upahnya adalah maut. Kita harus bertobat, itu adalah mencari Tuhan. Seperti yang Zakheus lakukan, dia bertobat, dia kembalikan apa yang dia curi atau peras. Kita harus bertobat dan berhenti dari dosa kita. Tuhan tahu semua masalah pribadi kita, Tuhan mau menolong kita, sebelumnya, kita harus bertobat terlebih dahulu. Kita harus mengambil pilihan. Kita tidak perlu memanjat pohon seperti Zakheus ataupun membayar, kalau mau bertobat.
Tuhan Yesus hadir disini, tidak kebetulan kita bisa hadir disini, karena Tuhan mau mengubahkan hidup kita. Tuhan Yesus telah membayar kita dengan harga yang sangat mahal. Kita tidak bisa berhenti dari dosa kita kecil ataupun besar, karena kita adalah budak dosa. Tapi Tuhan Yesus, telah mati di kayu salib (Yohanes 3:16) untuk menjadikan kita orang bebas. Yang perlu kita lakukan adalah buka hati kita dan bertobat. Tidak ada di antara kita yang kudus. Bertobat dan terima Tuhan Yesus. Ini bukan masalah religi, tapi Tuhan Yesus harus ada dalam hati kita, kita harus bertobat dan kembali pada Tuhan Yesus. Terima Tuhan Yesus. Jika mau lepas dari tekanan hidup, mari mencari Tuhan Yesus

Kemudian jemaat diajak menyanyikan pujian “Sejauh Timur dari Barat” sambil merenungkan Firman Tuhan. Pdt. Hezel (PFC) mengajak semua yang mau bertobat dan menerima Tuhan Yesus untuk mengangkat tangan dan kemudian mengikuti doa terima Tuhan Yesus. Ada 86 orang yang mengangkat tangan dan berdoa menerima Tuhan Yesus, terpujilah nama Tuhan!!
Pdt. Nehemia Sulistiyanto (Gereja Isa Almasih Jatinegara) melanjutkan pemberitaan Firman Tuhan kesembuhan. Mungkin kita datang dalam kondisi yang lemah, entah sakit fisik ataupun sakit mental. Sekitar 1 milyar orang di dunia mengalami sakit mental menurut data WHO. Ada seorang klien psikiater yang membuat group WA yang isinya orang-orang yang siap bunuh diri, walaupun tidak gila. Karena itu apapun sakit yang kita bawa, mari bersama-sama datang kepada Tuhan. Ayat Firman Tuhan diambil dari Mazmur 103:3 yang menyampaikan fakta yang sangat indah, yang menyatukan pengampunan dan kesembuhan. Ada sisi yang lain bahwa Tuhan tidak hanya mengampuni dosa kita, tetapi Dia juga menyembuhkan segala penyakit kita. Ada kondisi orang sakit yang sudah berdoa namun tidak sembuh, sehingga sudah tidak lagi menjaga makan karena berpikir toh tidak akan sembuh. Ada juga orang yang belasan tahun sakit tapi bersama istrinya tetap berharap Tuhan pasti sembuhkan.
Bagaimanapun situasi iman kita sekarang, apakah mungkin patah iman karena tidak kunjung sembuh. Atau mungkin seperti 5 gadis bodoh yang pelitanya mulai padam karena mata kita melihat yang jasmani kita lihat. Mari biar Roh Kudus nyalakan iman kita kembali, berharap beriman dan menyala kembali. Tuhan Yesus hadir di tengah-tengah kita dan pasti menyembuhkan, mari bangkit lagi, berharap lagi dan kembali pandang pada Tuhan. Dia Tuhan yang memulihkan hidup dan menyembuhkan segala penyakit kita. Tuhan Yesus akan melakukan perkara ajaib buat kita dan biar hari ini menjadi hari kemenangan bagi kita. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Kemudian Pdt. Nehemia mengundang para pendoa maju ke depan dan juga mengundang para jiwa yang sakit maju ke depan untuk berdoa bersama-sama. Pdt. Evan Ridwan (PFC) mengarahkan setiap yang maju ke depan dan yang menyaksikan lewat live streaming untuk sungguh-sungguh datang kepada Tuhan dan berdoa, baik yang berdoa sendiri ataupun yang mewakili keluarganya yang sakit.
Doa kesembuhan dipimpin oleh Pdt. Andreas dari Gereja Pantekosta Rahmat Cipayung, Pdt. Epherson Hia (Gereja Sahabat di Indonesia Jemaat Kanaan,Cakung) dan Pdt. Evan Riduan (PFC).
Sementara para counselor mendoakan orang-orang yang sakit, lagu pujian “BilurNya-BilurNya Sungguh Heran” dinaikkan dengan semangat dan sungguh-sungguh kemudian dilanjutkan dengan pujian “Tiada Yang Mustahil Bila Percaya Tuhan”.
Puji Tuhan, malam ini mujizat kesembuhan terjadi, jiwa-jiwa menyaksikan kesembuhan dari sakit nyeri jantung, sakit paru-paru selama sepuluh bulan, sakit pinggang satu tahun, telinga kiri tidak bisa mendengar, benjolan di tangan kiri, pusing tiga munggu, sakit pada ulu hati selama sepuluh bulan, syaraf kejepit dua tahun dan banyak lagi kesembuhan yang terjadi, ada enam belas orang yang maju menyaksikan kesembuhan. Haleluyah, kemuliaan bagi Tuhan yang sudah menyembuhkan setiap yang sakit.

Pdt. David Frances (PFC) menyampaikan tantangan kepada jemaat yang mau melayani Tuhan berapapun umur atau apapun statusnya. Ayat 1 Petrus 2:9 dibacakan sebagai ayat yang diberikan Tuhan kepada kita. Bagi yang mengangkat tangan mau melayani Tuhan diundang maju ke depan untuk di doakan. Pujian “Hidup ini adalah kesempatan” dinyanyikan dan yang mengangkat tangan maju ke depan untuk didoakan. Kemudian Pdt. David mendoakan 25 orang ini, mereka yang mau melayani Tuhan.
Acara dilanjutkan dengan membacakan pengumuman-pengumuman, dan ibadah Pray For Cities Jakarta Timur diakhiri dengan doa tutup dan berkat yang dipimpin oleh Pdt. Brevy Koraag (Gereja Pusat Pantekosta Indonesia Kasih Samaria, Pulogadung).
Terpujilah Tuhan yang sudah melakukan perkara besar dan ajaib di acara Pray For Cities Jakarta TImur.
Summary Kehadiran Pray For Jakarta Timur :
Total Hadir : 382
LB : 86
Kesembuhan : 18
Tantangan HT : 25