Puji Tuhan pada hari Jumat 25 Oktober 2024 Ibadah Pray For Bekasi dapat diadakan, dimulai Pukul 18.20 WIB, dimana acara dibuka dengan pujian dari Paduan Suara dari Gereja Pouk. Jiwa-jiwa mulai berdatangan memasuki ruang ibadah di GPIA El-Shadday, Bekasi Selatan.
Kemudian Pdt. Stanly Saironsang (Bendahara PGPI) memimpin doa pembukaan dan setelah itu pemimpin pujian membawakan pujian “Bapa ku datang menyembah-Mu di sini”. Semua jiwa mengangkat tangan menyembah Tuhan dengan sungguh-sungguh. Setiap jiwa yang hadir merasakan hadirat Tuhan dan mereka mengangkat tangan menyembah Tuhan.

Setelah itu masuk dalam kata sambutan oleh Pdt. Corlis Natanael (JKI Ekklesia Duta Permai Kalimalang) sebagai Ketua Pray For Bekasi, mengucapkan terima kasih kepada beberapa ketua aras yang hadir hari ini dan semua hamba Tuhan yang turut serta mengambil bagian dalam acara Pray For Bekasi, berterima kasih atas kerjasama yang berlangsung dan percaya acara ini dapat kembali diadakan tahun depan.
Selanjutnya para hamba Tuhan yang hadir menaikkan doa syafaat dipimpin oleh Pdt Silvia Supangkat (GPIA El-Shadday) sebagai Ketua API berdoa bagi kesejahteraan Bekasi, supaya menjelang pilkada Tuhan memberikan akan pemimpin yang takut akan Tuhan. Dilanjutkan dengan penayangan film kesaksian kesembuhan yang dialami oleh jiwa yang sakit kanker payudara di acara Pray For Kupang.
Sebelum firman Tuhan disampaikan Sdr. Junita Hutasoit (PFC) memimpin setiap yang hadir untuk menyanyikan lagu “Bagi Tuhan tak ada yang mustahil”. Saat pujian dinaikan jiwa-jiwa mengangkat tangan menyembah Tuhan, semua orang datang sungguh-sungguh kepada Tuhan. Selanjutnya pemberitaan Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Daniel J.Sumbayak (PFC), dari Lukas 7:10-17 tentang kisah janda di Nain. Kematian adalah bagian dari setiap kehidupan manusia dan itu adalah sesuatu yang permanen dan tidak ada jalan keluar disana, begitu juga yang dihadapi oleh seorang ibu yang melihat anaknya mati. Mungkin kita mengalami akan kejadian seperti ibu ini, atau kita mengalami sesuatu yang sukar didalam hidup kita. Tapi Tuhan tidak pernah berubah dan Ia memperhatikan kita.
Tuhan bergerak dengan belas kasihan dan Yesus adalah jawaban bagi kita. Mungkin kita sudah putus asa tetapi Tuhan mau menolong kita dan hendak membawa kita kepada keselamatan. Kita butuh Tuhan Yesus karena setiap manusia telah berdosa dan Dia mati di kayu salib supaya kita memperoleh akan hidup kekal. Kemudian setiap orang yang mau untuk menerima Tuhan Yesus secara pribadi diminta mengangkat tangan, puji Tuhan setiap jiwa yang hadir menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, mereka mengangkat tangannya dan menerima Yesus sebagai Tuhan. Haleluya!!!

Firman Tuhan dilanjutkan oleh Pdt. Aris Budianto (GSJA Ceria Bekasi) selaku Ketua PGLII yang menyampaikan tentang Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa. Pdt. Aris mengajak setiap jemaat percayalah bahwa Tuhan sanggup menyembuhkan kita, bahkan saat orang itu kerasukan setan yang sangat banyak dan Tuhan melakukan mujizat. Juga seorang wanita yang menderita sakit pendarahan disembuhkan oleh Tuhan. Sekalipun pencobaan datang bertubi-tubi tapi Tuhan sedang menyelamatkan setiap kita.
Kemudian setiap orang yang sakit diundang untuk maju ke depan untuk didoakan. Doa kesembuhan dipimpin oleh Pdt. Joshua A.Purba (PFC), Pdt. J.Gultom, Sth (Gereja Pentakosta Indonesia Sidang Bekasi Vip ) , dan Pdt. Melvin Malau (Ketua GMHAK Bekasi) . Puji Tuhan banyak jiwa yang mengalami kesembuhan pada malam ini dari sakit prostat 2 tahun, sakit pada bagian kaki, sinus, stroke, sakit pada tangan, osteoporosis dan sakit penyakit lain yang disembuhkan Tuhan Yesus.
Acara terus berlanjut, Pdm. Pangihutan (PFC) mengundang setiap yang hadir yang mau menjadi hamba Tuhan untuk maju ke depan lalu menyanyikan pujian “Hidup ini adalah kesempatan” kemudian mendoakan mereka. Di akhir acara disampaikan pengumuman dan doa penutup yang dipimpin oleh Pdt. Melvin Malau (Ketua GMHAK Bekasi).

Puji Tuhan atas lawatan Tuhan dalam acara Pray For Bekasi pada malam ini.
Rangkuman kehadiran:
Jiwa hadir : 200 orang
HT : 50 orang
Total hadir : 250 jiwa
LB : 50 jiwa
Kesembuhan : 10 orang
Tantangan HT : 22 orang
[ira/ver]