Seminar Hamba Tuhan se Bali hari itu diadakan Kamis 6 April 2017 di Kantor Sinode GKPB Jl. Raya Kapal No.20, Mengwi Bali. Sebuah keajaiban apabila pada hari itu hamba-hamba Tuhan dari 8 kabupaten; Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Tabanan, dan 1 kota Kota Denpasar di provinsi Bali hadir untuk bersama-sama membahas tentang tema “Gereja Penggerak Kebangunan Rohani Bagi Kota”

Pada kata sambutannya Bishop Gereja Kristen Protestan Bali (GKPB) Pdt. I Nengah Suama, M.Th menyampaikan kerinduannya agar masyarakat Bali mengenal Kristus, dan bagaimana gereja bangkit dalam kebangunan rohani yang besar. Seminar hari itu diawali pujian dan penyembahan yang dilayani oleh Pdt. Riris Simalango, yang membawa kasih persaudaraan ditengah-tengah peserta Seminar.

Sesi pertama dibawakan oleh Pendeta Philip yang menyampaikan survey singkat mengenai kondisi jemaat saat ini ditengah waktu yang singkat menjelang kedatangan Kristus yang keduakalinya. Dimanakah gereja kita? Apakah peranannya? “Ini adalah akhir zaman, kita adalah pekerja jam terakhir, ini waktu bekerja keras, bukan waktu santai. Dimulai dari siapakah pelayanan ini, dimulai dari kita para pemimpin gereja” demikian disampaikan Pendeta Philip dalam sesi ini.
Panggilan gereja saat ini adalah memberitakan kabar baik, sebab
Lukas 18 : 14 mengatakan: demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang.
Inilah beban yang disampaikan oleh Pendeta Michico sebagai pembicara dalam sesi kedua, gereja dipanggil untuk menggenapi kehendak Bapa disorga yang tidak ingin seorangpun dari masyrakat Bali menjadi terhilang.

Sejenak para peserta diberikan waktu istirahat makan siang bersama sambil saling berbagi satu dengan yang lain. Setelah istirahat makan siang disampaikan oleh Pendeta Timotius bahwa menyampaikan kabar baik adalah pekerjaan yang penuh dengan sukacita, dibagikan bagaimana foto-foto pelayanan dari Sabang sampai Merauke yang menampilkan wajah-wajah pelayan yang bergembira. Peserta bersemangat untuk pergi melayani, dalam diskusi kelompok dipetakan beberapa tempat yang akan dilayani dari kabupaten masing-masing.

Sesi terakhir disampaikan oleh Pendeta Michelle yang mengajak peserta untuk berdoa memenangkan kabupaten dan kota masing-masing dengan pertama-tama memetakan kondisi rohani yang harus didoakan. Setelah peserta berdoa dalam kelompok masing-masing,

Seminar hari itu ditutup oleh Bishop, dengan harapan semua peserta membawa manfaat topik pada hari itu sebagai bagian dari pelayanan Pray For Badung yang akan berlangsung pada tanggal 13 Mei 2017 dan Pray For Jembrana pada tanggal 11 Mei 2017. Kegembiraan peserta dan para pembicara meluap, semua bersama-sama menyanyikan mari kita kerja sama-sama bagi Tuhan, Haleluia!
